Senin, 27 April 2015

Rindu

Bicara rindu seperti membicarakan titik demi titik hujan yang tiada henti meneteskan kesegaran, ia datang hanya sesaat, ia datang membawa kesejukan sesaat yang membekas, meninggalkan basah meninggalkan dingin. Bicara rindu itu berarti bicara kau dan aku, bicara tentang segenap perasaan yang tak berani ku ungkapkan dihadapanmu, tentang perasaan yang membuatku tersiksa tiada kilah. Rindu, aku tersulut terlalu banyak olehmu, tergetar seluruh jiwa hingga membekas luka penuh lepuh membakar jiwa. 

Bicara rindu rasanya membulat seolah tak memiliki ujung yang pasti, seperti benar rajut yang menyulam rumit, awal hingga akhirnya menyayat di telunjuk tangan sebelah kiri. Bicara rindu berarti bicara tentang butiran - butiran do'a yang kian mengepul bak debu - debu yang beterbangan terbawa angin yang begitu kencang. Bila tak mampu tersampai rindu, sebaiknya memang tak usah tersampaikan hingga Tuhan menyampaikannya dengan cara yang syar'i.Tak perlu merintih aku terhadapmu, cukup rintihanku pada Pemilikmu. 

Bicara rindu maka bicara tentang perasaan yang membungkam tiada ucap sepatahpun, bukan karena bisu bukan pula tak mengerti bahasa, seringnya rindu merasa bahwa dirinya tiada pantas, bahwa dirinya tiada penting lagi. Bicara tentang rindu, maka bicara tentang kita. Tentang kita yang tiada kutahu seberapa pantas rindu merasuk dalam baluran hidup yang semakin meruncing. Bicara rindu maka bicara hatiku yang kian lama benar - benar beku karena sering menggunjing diriku dalam diam, betapa tersiksanya hatiku, betapa lelah langkahku ini meniti rindu yang kian mengembang tanpa ku tahu kapan rindu ini kembali dan hilang. Sesak, aku terpedaya rindu.

Bicara rindu maka bicara tentang aku yang begitu rumit menyembunyikan semuanya yang kurasa benar benar tiada pantas, aku malu pada Dia yang selalu bersamaku dan memberikan rindu padaku. Bicara rindu maka bicara tentang hatiku yang tiada pernah aku pahami hingga kemudian hari, biarlah saja.

Bicara rindu maka bicara cerita yang benar tiada berujung sekuat apapun rindu ini ku hentikan maka semakin aku tiada mampu berdiri membangnkan diri dalam gegap asa yang semakin lama benar benar mnyakiti.

"Bicara rindu maka bicara aku yang tiada lelah menunggumu didalamnya"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar