Ciyeeh… yang tengah berpadu kasih ada kabar gembira. Hehe !! di dalam artikel cha kali ini, cha mau
membahas tentang “Siapa Bilang Pacaran Gak Boleh?”. Pacaran itu ketika kamu ber “pacar- pacaran”
dengan cowok atau cewek yang kamu “sayangi”. Kenapa pakai tanda kutip cha?
Pasti udah penasaran banget yahh denger kabar gembira ini? Bagus deh, icha
jelasin yah !!
Seperti yang tertera di dalam judul artikel ini “Siapa Bilang
Pacaran Gak Boleh?” pacaran itu boleh – boleh saja kawan. Kalau dalam hati
kalian mau bilang “ahh paling bolehnya pas sudah nikah, yakan? Ya kan?” sok tau
banget sih! Bukan itu yang mau aku jelaskan. Kalau soal pacaran setelah nikah
itu SUDAH BIASA. Ya kan ya kan? Icha punya solusi selain jawaban itu. Extrime
sekali solusinya, yang cha harap kawan semua mampu untuk melakukan hal extrime
ini.
Bismillahirrohmanirrohim, Ya Rabb luruskan ucapanku.
Pacaran itu adalah sesuatu yang sangat sakral bagi pemuda dan
pemudi jaman sekarang ini, kesenggol dikit kasmaran, disenggol lagi pacaran,
desenggol sekali lagi patah hati. Sabar kawan, inilah pelajaran yang di beri Allah
SWT. Kita bahas dulu mengapa pacaran di larang?
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman di dalam kitab-Nya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya
zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan”.
(Al Isra’ [17] : 32).
Pacaran adalah sesuatu yang mendekati zina, bagaimana tidak? Ketika
pacaran kita selalu teringat tentang pacar masing – masing, lebih sering
merindukan pacar dari pada merindukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, menganggap
bahwa cobaan dari pacaran adalah cobaan dari Rabb yang pada hakekatnya itu
bukan cobaan tetapi peringatan. Astagfirullah
Lantas bagaimana bisa pacaran itu di perbolehkan? Boleh, pacaran itu
di bolehkan. Caranya mudah kawan, ketika engkau tengah di rundung kasih sayang
kepada sesama makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka genggamlah ia, bukan di
genggam dalam ikatan namun dalam doa. Panjatkan setiap kasih kalian melalui doa
– doa yang hormat terhadap Rabb, nyatakan cinta kalian melalui sapaan – sapaan
mesra dalam doa itu, nyatakan pada Rabb bahwa “jajakilah hatinya untuk Engkau
perlihatkan padaku bagaimana makhluk-Mu itu ohh Rabb Semesta Alam” maka
yakinlah tak perlu waktu lama engkau akan merasakan jatuh cinta dan semakin
cinta padanya. Bukan bagaimana cara kita mengenal pasangan kita dengan dhohir
tetapi dengan hati. Ketika dalam pacaran engkau mengalami patah hati, maka
dengan cara itu insyaAllah hal itu hilang. Tugas kita banyak, banyak yang perlu
di seleksi, bukan hanya jodoh tapi juga yang lainnya. Ketika kalian merindukan
pacar yang kalian titipkan melalui Rabb itu maka menangislah menangis dalam
pangkuan Rabb mu, karena itu akan lebih baik dibandingkan engkau harus bercumbu
dan bertemu dengannya. Tak perlu ragu jika memang ia adalah seorang yang
sholeh/sholehah maka pantaskan diri kalian. Seperti kata om Mario Teguh “Tak
usah takut kehabisan jodoh, jadilah jomblo yang berkualitas agar kelak
mendapatkan jodoh yang berkelas” benar sekali yang di katakan om Mario
Teguh itu. Calon jodoh tak perlu dijajaki karena dia bukan mobil yang musti di
“Test Drive” karena dia bukan masakan yang bisa di “Cicipi” alangkah berdosanya
ketika kita menjajaki yang ternyata bukan jodoh kita? Baru pacaran saja bicara
jodoh, haduuuuuh kacaaww men! Memang kita di perbolehkan mengenal . baca sekali
lagi “MENGENAL” bukan yang lain.. maka kenallah yang kalian cintai itu melalui
Rabb, Rabb tak mungkin menyesatkan hamba-Nya yang benar – benar membutuhkan
petunjuk. Bukankah jika seperti itu caranya, itu berarti kita mencintai diam –
diam? Lalu bagaimana jika dia di ambil orang lain jika kita tidak katakan?
Mudah saja, bagaimana itu dikatakan diam – diam padahal engkau
selalu menyapanya dalam doa? Bagaimana bisa di katakan diam – diam jika kalian
selalu membicarakannya dengan Rabb? Tak ada yang diam – diam disini, inilah
simbiosis mutualisme antara kalian dan Rabb walau sebenarnya Rabb memang tak
pernah merugikan kita, namun kita sering merugikan-Nya ketika kita pacaran secara
Dhohir. Maka ketika kalian merindukan, ingin menyapa, ingin bertemu, kalian
sesalu berpapasan dahulu dengan Pemilik nya, bukan seperti pacaran yang hanya
akan berpapasan dengan Pemiliknya ketika sakit hati karena dianggapnya itu
adalah cobaan dari – Nya. Tenang kawan dia tak akan mungkin di ambil orang
karena Rabb pasti menjaganya, jika memang di ambil Rabb akan tetap menjaganya
untuk kelak di sandingkan denganmu. So tunggu apalagi? Siapa bilang pacaran itu
gak boleh? Bolehh sekali, eiitss tapi pacarannya dengan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala ( dengan menitipkan apapun yang kau anggap pacar itu pada Allah) karena
dengan begitu maka hatimu akan lebih terjaga dan insyaAllah terhindar dari
zina. Selamat mencoba J
Terimakasih sudah membaca, sampai jumpa di artikel slanjutnya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar