Rabu, 12 November 2014

Tafsir Ayat - Ayat Tentang Pendidik




KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat hidup dan nikmat iman serta kesempurnaan dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain. Sebagai manusia kita wajib untuk senantiasa mensyukuri nikmatnya dan berusaha membalas semua kebaikan yang Allah berikan kepada kita semua dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, seorang Rosul yang di dalam dirinya terdapat suri tauladan yang baik bagi kita semua.
Dalam makalah yang berjudul “Tafsir ayat-ayat tentang pendidik” Alhamdulillah telah bisa disusun dengan mengumpulkan berbagai macam referensi. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, penyusun mohon maaf. Besar harapan kami makalah ini dapat berguna untuk semua orang khususnya mahasiswa STIT Madina Sragen.


Sragen, 7 Oktober 2014

Penyusun


DAFTAR ISI


Kata Pengantar................................................................................................... 2
Daftar Isi.............................................................................................................. 3
BAB I: Pendahuluan
1.         Latar Belakang Masalah......................................................................... 4
2.         Rumusan Masalah.................................................................................. 4
3.         Tujuan..................................................................................................... 5
BAB II: Pembahasan
1.         Definisi dan Tugas Seorang Guru.......................................................... 6
2.         Sifat – sifat yang dimiliki Guru.............................................................. 8
3.         Kompetensi Yang Harus Dimiliki Seorang Guru................................... 8
4.         Tafsir Ayat – ayat Tentang Guru........................................................... 9
BAB III: Kesimpulan.......................................................................................... 11
Daftar Pustaka.................................................................................................... 12

      
BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Melalui reformasi pendidikan, pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak azasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal guna kesejahteraan hidup di masa depan.
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan.[1] Dalam proses pendidikan di sekolah, guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri.
Akan tetapi pada era modern ini muncul sikap-sikap guru yang mulai melenceng. Beberapa pendidik kurang mengetahui akan tugas dan kewajiban mereka sehingga sangat berpengaruh besar dalam perkembangan kualitas anak didik mereka. Meskipun begitu tidak sedikit pula pendidik yang mengutamakan kualitas anak didik nya. Seperti hal nya yang di jelaskan pada ayat-ayat suci Al-Qur’an mengenai tafsir pendidik.
B.        Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian dan tugas seorang guru dalam pendidikan?
2.         Bagaimana sifat – sifat yang harus dimiliki oleh seorang pendidik?
3.         Apa Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru?
4.         Ayat-ayat apa saja dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang pendidik?
C.       Tujuan Penulisan
Tujuan Penulusan makalah yang berjudul “Tafsir ayat mengenai pendidik” adalah agar pembaca dapat mengetahui pendidik dalam prespektif islam.



BAB II
PEMBAHASAN


A.       Definisi dan tugas seorang guru
1.         Pengertian guru / pendidik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti seseorang yang memiliki profesi mengajar[2], sedangkan di dalam bahasa Arab guru bisa disebut dengan Al – Mudarris yang dapat diartikan sebagai seseorang yang mengajar atau memberikan pengajaran atau juga dapat disebut Ustadz yang berarti seseorang yang mengajar dalam bidang Agama Islam.
Pada hakekatnya Allah SWT merupakan satu – satunya guru yang sebenarnya, seperti yang telah disebutkan dalam Al –Qur’an Surat Al – ‘Alaq: 4 – 5 yaitu:
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ 4
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ 5
Artinya: “Yang Mengajarkan (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”[3]

Dalam ayat – ayat tersebut sudah diterangkan bahwa Allah SWT merupakan yang pertama mengajarkan manusia tentang segala sesuatu yang belum diketahuinya.Sehingga dapat di katakan bahwa manusia hanyalah wakil Allah SWT dalam menyampaikan ilmu – ilmu – Nya dibumi mengingat tugas manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi.
Sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa guru merupakan seseorang yang diutus oleh Allah SWT untuk mendelegasikan tugas mengajarkan ilmu – ilmu pengetahuan yang diberikan oleh Allah SWT.
2.         Tugas seorang guru / pendidik
Seorang guru memiliki peranan dan tugas yang sangat penting di dalam suatu proses pendidikan, selain harus mengajar dan mendidik peserta didik guru juga harus menunjukkan kewibawaannya kepada peserta didiknya karena guru tidak hanya dijadikan contoh ketika berada didalam ruang, tetapi segala yang dilakukan guru diluar itu merupakan gambaran dari kewibawaan dan ilmu yang di miliki seorang guru. Sehingga, menjadi seorang guru harus memiliki kesadaran terhadap posisi di dalam lingkup pendidikan maupun masyarakat karena pada umumnya guru selalu dijadikan sorotan dalam lingkup manapun[4].
B.         Sifat – sifat seorang pendidik
Seorang pendidik selain harus mampu menguasai jalannya kegiatan belajar mengajar juga harus mengerti bagaimana sifat – sifat terhadap peserta didik[5]. Berikut ini beberapa sifat seorang pendidik kepada peserta didik:
1.         Sifat lemah lembut dan kasih sayang
Dalam menberikan pendidikan kepada para peserta didik hendaknya pendidik mengimplementasikan sifat ini kepada peserta didiknya karena ketika seorang pendidik menggunakan jalan kekerasan maka yang ada para peserta didik akan merasa tertekan kemudian terjadilah perselisihan.
2.         Mengembalikan ilmu kepada Allah SWT
Menjadi seorang pendidik bukan berarti ia harus merasa paling mampu menguasai ilmu – ilmu yang ia ajarkan kepada peserta didiknya. Maka menjadi seorang pendidik harus rendah hati mengingat ia hanyalah perantara dan bukan pemilik ilmu yang tengah ia ajarkan.
3.         Memperhatikan keadaan peserta didik
Seorang peserta didik harus mampu memahami bagaimana kondisi peserta didik baik secara psikis maupun secara fisik. Seorang peserta didik tidak di perkenankan memberikan pendidikan melebihi batas kemampuan peserta didik.
4.         Berlaku dan berkata jujur
Menjadi seorang pendidik harusnya memiliki sifat jujur. Ketika seorang pendidik itu tidak boleh mengada – ada ketika ia tidak mengetahui mengenai suatu hal hanya untuk menjaga gengsi keilmuan sehingga hal itu akan menyesatkan peserta didik. Menjadi seorang pendidik haruslah mau mengakui dan mengatakan ketika ia tidak mengetahui tentang suatu hal.
5.         Pendidik harus adil
Seorang pendidik harus mampu bersikap adil kepada para peserta didiknya dengan cara mampu memahami keadaan individu peserta didik sesuai dengan bagaimana kemampuannya. Sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Selain itu, seorang pendidik yang adil akan lebih disukai oleh peserta didik.
6.         Pendidik harus berniat ikhlas
Seorang pendidik seharusnya menyampaikan ilmu dengan hanya mengharapkan keridhaan Allah SWT. Tidak menjadikan imbalan seperti gaji sebagai tujuan utama dalam mengajar. Menanamkan pada diri masing – masing pendidik untuk mengerti bahwa menjadi seorang pendidik bukanlah sekedar profesi tetapi merupakan suatu tanggung jawab untuk menyebarkan ilmu – ilmu Allah SWT sehingga ilmu yang disalurkan kepada.
C.       Kompetensi yang harus di miliki seorang guru
Ada beberapa kompetensi yang harus di miliki oleh seorang guru dalam mendidik, yaitu sesuai dengan UU pasal 8 No. 14 th 2005 tentang pendidikan nasional bahwa seorang pendidik / guru harus memiliki kompetensi sosial, kepribadian, profesional dan pedagogik guna meningkatkan kualitas dan martabat pendidikan nasional[6]. Dari ke empat kompetensi tersebut dapat di diskripsikan sebagai berikut:
1.         Sosial
Dalam kompetensi ini seorang guru diharapkan dapat menjadi pemicu semangat peserta didik dengan memberikan pengajaran tentang berbahasa dan tetap memegang norma – norma dalam bergaul baik di ligkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
2.         Kepribadian
Seorang guru harus memiliki kepribadian yang berwibawa dan mampu membawa diri, karena guru merupakan sorotan dan panutan dari peserta didiknya.
3.         Profesional
Dalam kompetensi ini seorang guru harus mampu menguasai situasi ketika mengajar dan tidak, selain itu guru juga harus menguasai materi dan juga memiliki intepretasi yang tinggi sehingga kegiatan belajar mangejar dapat berlangsung dengan baik.
4.         Pedagogik
Guru harus memberikan pemahaman kepada peserta didiknya dengan cara mengaktualisasikan wawasan yang ia miliki kedalam pengajaran yang dialogis. Mampu memanfaatkan teknologi, mengembangkan kurikulum dan juga mengevaluasi pembelajaran.
D.       Tafsir ayat -  ayat tentang pendidik
Ada beberapa ayat – ayat yag menjelaskan mengenai pendidik, berikut adalah ayat – ayat tentang pendidik / guru:
1.         Al –Qur’an Surah Ar – Rahman ayat 1 – 4[7])
Surah Ar – Rahman merupakan surah ke 58 yang merupakan surah Madaniyah karena surah ini turun setelah Nabi SAW hijrah, surah ini terdiri dari 78 ayat.
Oó¡Î0«!$#Ç`»uH÷q§9$#ÉOŠÏm§9$#
  اَلرَّحْمَنُ 1 عَلَّمَ الْقُرْاَنَ 2 خَلَقَ الْاِنْسَان 3 عَلَّمَهُ الْبَيَانَ4

Artinya: : 1. (Allah) yang Maha pengasih, 2. yang telah mengajarkan AlQuran. 3. Dia menciptakan manusia. 4. mengajarnya pandai berbicara.

Arti Perkata

 خَلَقَ
ÇËÈt الْقُرْآنَ
 عَلَّمَ
ÇÊÈ الرَّحْمَنُ
(yang telah menciptakan)
Al-Qur’an (kepada siapa saja yang dikehendaki)
Yang telah mengajarkan
Allah yang Maha Penyayang


ÇÍÈt الْبَيَانَ
 عَلَّمَهُ
ÇÌÈt الْإِنْسَانَ

kemampuan menjelaskan (Al-Qur’an)
Dia mengajarkannya (Manusia itu)
Manusia

                                 Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Abusy Syaikh di dalam Kitab al-‘Azhamah, yang bersumber dari ‘Atha’. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Syaudzab, dan diterangkan bahwa ayat ini (ar-Rahman: 46) turun berkenaan degan Abu Bakar ash-Shidiq. Bahwa suatu hari Abu Bakr ash-Shidiq menerangkan hal kiamat, timbangan, syurga, dan neraka. Kemudian dia menambahkan bahwa dirinya ingin menjadi rerumputan yang dimakan binatang, dan tidak diciptakan Allah (sebagai manusia). Ayat ini (ar-Rahman: 46) turun sebagai kabar gembira bagi orang yang takut menghadapi peradilan Allah, dan karenanya mempersiapkan diri dengan melaksanakan segala perintah-Nya[8].
                     Dalam Ayat dari surah Ar – Rahman tersebut Arti kata “Al – bayyan” tersebut adalah bicara karena siyaq dalam pengajaran Al – Qur’an oleh Allah Ta’ala adalah membacanya.Dan hal itu berjalan dengan pengucapan artikulasi, serta memudahkan keluarnya huruf secara jelas melalui jalan – jalannya masing – masing dari kerongkongan, lidah maupun kedua bibir sesuai dengan keragaman artikulasi dan jenis hurufnya[9].

Seperti yang sudah di jelaskan dalam surah Ar – Rahman tersebut bahwa Allah SWT telah memberikan isyarat agar manusia itu mau mengajarkan sesuatu kepada sesamanya.Seperti yang ditunjukkan pada ayat ke 4 tersebut bahwa Allah mengajarkan manusia itu pandai berbicara.Sehingga dapat dikatakan bahwa Allah memberikan tanggung jawab kepada manusia untuk melakukan tugas khalifah yaitu menjaga, dan menyebarkan ilmu Allah Ta’ala.
2.         Al –Qur’an Surah An – Najm ayat 5 – 6[10])
Surah An – Najm merupakan salsh satu surah makiyyah yang terdiri dari 62 ayat. Surah An – Najm berarti bintang.
ÉÇÉOŠÏm§9$#`»uH÷q§9$#«!$#Oó¡Î0
عَلَّمَهُ,شَدِيدُالقُوَى 5 دُومِرَّ ةٍفَآ سْتَوَى 6
Artinya: “Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) Menampakkan diri dengan rupa yang asli.”

Arti Perkata.
ÇÏÈ فَاسْتَوَى
 مِرَّةٍ
ذُو
 الْقُوَىÇÎÈ
ß شَدِيدُ
عَلَّمَهُ
maka (Jibril) menampakkan dalam rupa asli
keteguhan
Yang mempunyai
Kuat (perkasa)
(Jibril) yang sangat
Mengajarkan kepadanya

Tafsir dari ayat tersebut yaitu sebagai berikut; Dalam ayat ini, selanjutnya Allah SWT menerangkan bahwa Nabi Nabi Muhammad Saw (kawan mereka itu ) diajari oleh Jibril As. Jibril itu sangatlah kuatnya, baik ilmunya maupun amalnya.
Dalam firman Allah SWT SWT dijelaskan :

إِنَّهُ لَقَوْلُ رَسُولٍ كَرِيمٍ 19, ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ 20, مُطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ 21

Sessungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar firman (Allah SWT yang dibawa oleh) utusan yang mulia (jibril), yang mempunayi kekuatan , yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah SWT yang mempunyai arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya. At-Takwir 81:19-21
Kemudian Nabi Muhammad Saw mempelajarinya dan mengamalkannya . Ayat ini merupakan jawaban dari perkataan mereka yang menatakan bahwa Nabi Muhammad Saw itu hanyalah tukang dongeng yang mendongengkan dongengan –dongengan (legenda-legenda) orang-orang tedahulu. Jelasalah bahwa Nabi Muhammad Saw itu bukan diajari oleh seorang manusia, tetapi ia diajari oleh Jibril As yang sangat kuat.
Allah SWT menerangkan lagi dalam ayat ini, bahwa Jibril As itu mempunyai kecerdasan dan kekuatan yang luar biasa. Seperti dalam riwayat bahwa ia telah pernah membalikkan perkampungan Nabi Lut kemudian mereka diangkat ke langit lalu dijatuhkan ke bumi. Dan apabila ia turun ke bumi hanya dibutuhkan waktu sekejap mata. Lagi pula ia dapat berubah bentuk dengan berbagai rupa.


BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini, bahwa guru/pendidik merupakan seseorang yang diutus oleh Allah SWT untuk mendelegasikan tugas mengajarkan ilmu – ilmu pengetahuan yang diberikan oleh Allah SWT. Sehingga masing-masing guru/pendidik memiliki kompetensi yang berbeda-beda yang disebabkan sangat kompleksnya ilmu yang ada. Pendidik/Guru juga merupakan contoh konkret bagi tingkah laku, moral dan pola pikir peserta didik. Segala hal yang berkaitan dengan pendidik/guru telah diatur tidak hanya dalam undang-undang akan tetapi juga dalam Al-Qur’an.


DAFTAR PUSTAKA


Aziz Erwati. 2003. Prinsip  - prinsip Pendidikan Islam. (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri)
Fakhrudin arif. Iramah Siti.Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka Al-Hidayah.(Banten: PT.Kalim)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).2008 (ebook)
Nasution S. 1999. Sosiologi Pendidikan cetakan III.(Jakarta: Bumi Aksara)
Pemerhati Guru.2013.Kompetensi Yang Harus Dimiliki Guru.(http://panduanguru.com/kompetensi-yang-harus-dimiliki-guru/). Diakses Pada Tanggal 4 Oktober 2014
Shaleh dkk.2013.Asbabun Nuzul Surah Ar – Rahman.(https://alquranmulia.wordpress.com/2013/01/15/asbabun-nuzul-surah-ar-rahman/), Diakses pada tanggal 5 Oktober 2014
Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta)
Tafsir Ibnu Katsir (ebook)
Umar, Bukhari. Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Prespektif Hadis. Jakarta. Amzah.2012



[1]Djamarah Bahri Syaiful,Psikologi Belajar,(Jakarta: Rineka Cipta,2002) h. 73

[2]Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, hlm 497 (ebook)
[3]Erwati Aziz, Prinsip – prinsip Pendidikan Islam, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2003,  hlm 30
[4]S. Nasution, Sosiologi Pendidikan. Cetakan II, Jakarta: Bumi Aksara, 1999, hlm. 91
[5] Bukhari Umar, Hadits Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Jakarta: Amzah, 2012
[6]Pemerhati Guru, Kompetensi Yang Harus Dimiliki Guru, 2013, (http://panduanguru.com/kompetensi-yang-harus-dimiliki-guru/), Diakses Pada Tanggal 4 Oktober 2014
[7]Arif Fakhirudin,Siti Iramah,Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka Al-Hidayah,  Banten: PT.Kalim
[8]Shaleh dkk, Asbabun Nuzul Surah Ar – Rahman, 2013, (https://alquranmulia.wordpress.com/2013/01/15/asbabun-nuzul-surah-ar-rahman/), Diakses pada tanggal 5 Oktober 2014
[9]Tafsir Ibnu Katsir
[10]Fakhrudin arif. Iramah Siti,Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka Al-Hidayah,  Banten: PT.Kalim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar