Kamis, 19 Maret 2015

Hanya Saja Aku

Gerimis menyulam dingin dalam bulirnya. Tersibak sedikit demi sedikit rasa lelah menghujam jiwa sedia kala. Aku terperanga dalam kuncah makna mengucap rindu dalam selubung syahdu mendayu puing getir diarum gelombang kecil. Aku terdiam sejenak menangkal segala pikir menghujam hati, menangkal segala buruk merajam pecah kristal memuing cinta.

"Apa peduliku!" seucap memanas ilalang mengabu - abu.

"Mungkin hanya denganku!", fikirku meledak sekenanya.

Tiada berpagut aku dalam diorama, peduli ku tukar kasih mengembara tiada tujuan pula singgasana.

"Apa peduliku!" ucapmu sekenanya.

Kembali terbangun aku  merajut fikir kian buram. Aku terpatri. Hanya saja aku jengah mengulas rindu. Hanya saja mungkin hanya aku terabai kasih. Entah benar entah dilema. Hati terguncang mengungkap perih. Entah benar entah banyang mengusik mengulas raga. Aku bungkam tiada percaya. Bertaraf kasih beradu percaya. Hanya saja aku .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar